Sabtu, 25 Juli 2009

Nasib Palapa Ring Ditentukan Agustus


Achmad Rouzni Noor II - detikinet


palapa ring (ist)
Jakarta - Jadi tidaknya pembangunan palapa ring tahun ini akan ditentukan dari hasil pembicaraan final antara pihak konsorsium, Depkominfo, serta Dewan TIK Nasional dalam waktu dekat.

"Sebelum Agustus nanti akan kita sampaikan," kata Menkominfo Mohammad Nuh di sela acara Indonesia ICT Award di gedung Depkominfo, Jakarta, Jumat (24/7/2009).

Palapa ring semula dijadwalkan mulai dibangun pada Agustus tahun ini dan mulai beroperasi pada 2010. Namun masalah yang datang tiada henti membuat megaproyek ini terancam sulit direalisasikan.


Tiga anggota konsorsium yang tersisa, Telkom, Indosat, dan Bakrie Telecom, meski masih menyatakan komitmennya untuk membangun tahun ini, nyatanya telah mengirimkan surat pengunduran pembangunan kepada Depkominfo.

"Mereka minta pembangunan diundur sampai Desember," kata Kepala Pusat Informasi Depkominfo, Gatot S Dewa Broto di kesempatan yang sama.

"Kita pahami kesulitan mereka. Itu sebabnya sebelum Agustus nanti kita akan duduk bareng cari solusi alternatif pendanaan. Namun kita pastikan, pembangunan tetap tahun ini. It's now or never," pungkasnya.

Proyek yang digagas pemerintah dan dijalankan oleh konsorsium swasta ini sebelumnya
molor dari jadwal yang ditentukan akibat krisis ekonomi.

Palapa Ring sendiri akan menyediakan tulang punggung (backbone) serat optik internasional yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di KTI. Proyek yang awalnya membutuhkan biaya sekitar US$ 225 juta itu terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable).

Setiap cincin nantinya akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. Akses tersebut akan mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan kapasitas 300 Gbps hingga 1.000 Gbps di daerah tersebut.

Akibat krisis ekonomi nilai investasi dari proyek menyusut menjadi US$ 140 juta. Bahkan peserta konsorsium juga ikut menciut. Sebelumnya terdapat empat operator yang akan mengerjakan walau krisis menerjang awal tahun ini yakni Telkom, Indosat, XL, dan Bakrie Telecom.

Namun, kuartal pertama lalu XL mengundurkan diri dan memilih bergabung kembali pada
awal tahun depan karena kondisi keuangan perseroan belum sehat.

0 komentar:

Posting Komentar

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
widgets by : hadta

  © Blogger template PingooIgloo by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP